Jumat, 06 Maret 2020

Selayang Pandang Puskesmas Sembung Tahun 2019




  

A.   GAMBARAN UMUM
1.    VISI, MISI, MOTTO dan TATA NILAI
a.    Visi
Terwujudnya masyarakat wilayah kerja Puskesmas Sembung mandiri untuk hidup sehat
b.    Misi
a.    Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.
b.     Memberdayakan masyarakat dan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Sembung.
      c.. Motto UPTD Puskesmas Sembung
           UPTD Puskesmas Sembung “ SEHATI DALAM MELAYANI”. Adapun  penjelasan dari tata nilai / norma SEHATI adalah
v  S ( Santun dalam bertutur kata dan bersikap )
v  E ( Empati dalam melayani masyarakat )
v  H ( Handal dalam memberikan pelayanan )
v  A ( Adil dalam memberikan pelayanan )
v T ( Tanggap dalam pelayanan dan terhadap masalah kesehatan masyarakat )
v  I ( Inovatif menyikapi masalah kesehatan masyarakat )

          d. Janji Layanan
UPTD Puskesmas Sembung sebagai pemberi layanan pada masyarakat, mempunyai janji pada layanan yang diberikan, yaitu :
v  Memberikan pelayanan yang terbaik sepenuh hati kepada seluruh masyarakat dengan 5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan Santun).
v  Tidak membeda-bedakan masyarakat dengan prinsip persamaan derajat.
v  Menyelesaikan pelayanan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan.
v  Memberikan berbagai kemudahan dalam pengurusan pelayanan.
v  Mengingatkan kepada kawan agar jangan melakukan tindakan yang merugikan masyarakat atau pasien
2.      GEOGRAFI
a.   Batas Wilayah Kerja Puskesmas Sembung

o        Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mangunsari Kec. Kedungwaru
o        Sebelah Selatan Kelurahan Karangwaru Kecamatan Kota Tulungagung
o        Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Panggungrejo Kecamatan Kauman
o        Sebelah Timur berbatasan dengan Desa  Tanon Kecamatan Kedungwaru
b.            Posisi Geografis Wilayah Kerja Puskesmas Sembung
Lokasi Puskesmas Sembung tepatnya berada di Kelurahan Sembung  Kecamatan Tulungagung

c.             Luas Wilayah Kerja Puskesmas Sembung
Puskesmas Sembung mempunyai luas wilayah kerja 6,31 km2  yang meliputi 8 kelurahan yaitu :
1.             Kelurahan Sembung          5. Kelurahan Kutoanyar
2.             Kelurahan Botoran              6. Kelurahan Kauman
3.             Kelurahan Panggungrejo  7. Kelurahan Kampungdalem
4.             Kelurahan Tertek                 8. Kelurahan Kenayan
5.              
d.            Kondisi Wilayah Kerja
Puskesmas Sembung terletak di Kelurahan Sembung dengan keadaan geografis berupa perkotaan dengan dataran rendah.

Kamis, 08 Maret 2018

Februari, Hari Peduli Sampah Nasional

Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional dipicu oleh tragedi longsor sampah di Leuwigajah, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam.

21 Februari, Hari Peduli Sampah NasionalTumpukan sampah terlihat di beberapa titik, Januari 2013, seperti terlihat di kali kawasan Karet, Jakarta Pusat. Hal ini yang selalu terulang ketika banjir datang dan setelahnya. (Robby Oktawianto/Fotokita.net)
Tiap tahunnya, kota-kota di dunia menghasilkan sampah hingga 1,3 miliar ton. Diperkirakan oleh Bank Dunia, pada tahun 2025, jumlah ini bertambah hingga 2,2 milir ton.
Manajemen sampah yang buruk, terutama di negara-negara berkembang, menjadi salah satu pemicunya. Di negara seperti Indonesia contohnya, angka pendaurulangan sampah termasuk rendah yakni di bawah 50 persen. Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan juga masih memprihatinkan.
Tidak heran jika kemudian sampah mudah ditemui di Tanah Air. Tengok saja di selokan, jalanan, sungai, dan kali. Slogan "Jangan buang sampah sembarangan" hanya jadi kalimat tumpul yang gagal menggugah kesadaran bahaya sampah.
Padahal sampah bisa menimbulkan kematian, seperti yang terjadi dalam tragedi longsornya sampah di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam. Tragedi ini memicu dicanangkannya Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati tepat di tanggal insiden itu terjadi.
sampah pantai,bbew 2012Pembersihan pantai dari sampah di Bali dalam Bali's Big Eco Weekend (BBEW) 2012. (Dok. BBEW 2012).
Ada beberapa gerakan mengatasi sampah yang dicanangkan di Indonesia, di antaranya gerakan 3R (Reuse Reduce Recycle) dan Bank Sampah.
Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Bank Sampah, di Malang, Jawa Timur, pada November silam, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menyampaikan keuntungan ekonomi dari Bank Sampah.
"Dengan adanya Bank Sampah itu, yang diutamakan, rakyat lebih peduli lingkungan, tidak lagi membuang sampah sembarangan dan bisa lebih sejahtera dari sampah," ujar Balthasar.
Jumlah kota yang mengembangkan Bank Sampah meningkat dari 22 kota menjadi 41 kota pada tahun 2012. Jumlah unit Bank Sampah juga bertambah dari 471 menjadi 585 unit, meningkat sekitar 24 persen.
Meski dianggap kecil, gerakan ini sudah menjadi landasan untuk melawan sampah. Gerakan ini juga membuka peluang menjadikan masalah sampah lebih ekonomis, ramah lingkungan, dan berkelanjutan secara sosial.
Dikatakan Matthew Gubb, Direktur dari International Environmental Technology Centre (IETC) UNEP, peluang tersebut merupakan, "Area model untuk menghijaukan ekonomi."
(Zika Zakiya. Sumber: UNEP, Kompas.com, Kementerian LH)

Minggu, 04 Maret 2018



1.      Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial (UKM-Esensial)
a.      Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS (PROMKES)
Tujuan Promosi  Kesehatan Masyarakat adalah untuk meningkatkan kesadaran , melalui upaya promosi kesehatan sehingga masyarakat dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat.
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat  merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tiap-tiap program Puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan  pada setiap kesempatan oleh petugas, apakah di klinik, rumah dan kelompok-kelompok masyarakat.
Di tingkat Puskesmas Sembung, semua kegiatan penyuluhan kesehatan dikoordinir oleh petugas Promkes.. Koordinator membantu para petugas puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan.
Tujuan UKS adalah meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah.